Pemikiran Ekonomi
Adam Smith
Adam Smith lahir pada tahum 1723, dia adalah putra seorang hakim pengacara Scotlandia dan juga seorang pengawas keuangan adat. Pendidikannya diperoleh di Universities of Glasgow dan Universities of Oxford dan menjadi profesor petama di bidang logic philosophy dan di bidang moral philosophy di Glasgow. Adam Smith meninggal pada tahun 1790.
Adam Smith, memiliki kerangka berpikir yang
sistematis dan tertarik pada perilaku manusia (human conduct).
Sebagai seorang filsuf moral Smith tertarik pada masalah-masalah ekonomi,
terbukti pada catatan perkuliahannya antara tahun 1760-1764 tentang filsuf
moral terdapat beberapa poin yang menyinggung masalah ekonomi. Dalam
pemikirannya Adam Smith banyak dipengaruhi oleh beberapa pemikir-pemikir besar
sebelumnya. Seperti Francis Hutcheson, melandasi dasar
kecintaan Smith pada natural order. Beberapa paham naturalist yang
turut mengilhaminya antara lain, Stoicsisme Yunani, Epicureans, Stoicisme
Romawi (antara lain Cicero, Seneca, Epictetus), Hobbes, Bacon dan Locke.
Paham naturalist yang terdiri dari beberapa
kelompok ini memiliki kecenderungan pola pikir yaitu keyakinan atau kepercayaan
terhadap natural order yang melekat pada tiap diri manusia.
Semua itu membuat tiap-tiap organisasi social bertindak untuk menyelaraskan
dengan natural order. Quesnay dan Mercier de la Riviere (penulis
fisiokrat) memberi Smith pandangan tentang pola pikir kaum fisiokrat dan minat
serta ketertarikan pada naturalism dan masalah surplus.
Teori uang Smith disusun berdasar referensi dari
Hume, Locke dan Steuarts. Dari Petty dan Steuarts, Smith belajar tentang public
finance. Pemikiran Smith memberi kejelasan pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory
of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.
§ Individualisme dan Kebebasan
Adam Smith pertama kali menulis buku yang
berjudul The Theory of Moral Sentiments pada tahun 1759. dalam
bukunya ini Smith meyakinkan pembacanya bahwa setiap manusia sangat menyukai
hidup sebagai warga masyarakat, dan tidak menyukai hidup yang individualistik
dan mementingkan diri sendiri.
Adam Smith memiliki pemikiran bahwa setiap orang
secara natural akan saling menghargai (rasional) sehingga dia menganggap manusia
adalah makhluk bebas yang dengan sendirinya tahu nilai-nilai kemasyarakatan.
Pemikiran semacam ini sangat berbahaya karena pada kenyataannya manusia tidak
seperti anggapan Adam Smith (rasional, ada beberapa manusia yang irasional).
Tanpa adanya peraturan manusia akan saling makan
dan menindas yang berlaku adalah hukum rimba. Smith yang menghargai sifat
natural manusia dan kecewa pada dampak merkantilisme membenci campur tangan
pemerintah tetapi tanpa ada campur tangan pemerintah, kehidupan dalam bernegara
tidak akan dapat berjalan dengan sendirinya.
§ Laissez-faire Principles
Di dalam bukunya Smith yang berjudul Wealth
of Nations, prinsip Laissez faire menjadi dasar dari
sistem ajaran dan menjadi pelabuhan bagi filsuf-filsuf luar negeri yang
membentuk suatu bagian esensial. Prinsip Laissez faire, persaingan,
dan teori nilai pekerja adalah fitur berharga yang diajarkan dari sekolah
ekonomi beraliran klasik, yang secara esensial dibangun oleh Smith serta
Malthus, Ricardo, dan Mill. Prinsip Laissez faire merupakan
pondasi bagi sistem ekonomi klasik.
Ketika Smith membuat pembelaannya untuk natural
liberty atau lissezfaire, dia telah ketinggalan tradisi filosifi
politik Locke. Pemikiran besar bahwa ada pembatasan untuk legitimasi fungsi
pemerintah dia dapat menemukn pada Locke.
Prinsip pembatasan Locke akan membatasi
legislasi untuk yang dibuat untuk barang public. Bagi Smith, barang public
membutuhkan laissez faire karena pencarian self-interest,
dipandu oleh invisible hand dari persaingan, yang menghasilkannya,
sedangkan intervensi pemerintah dalam lingkungan perekonomian akan lebih sering
mengganggu daripada menolong.
§ Labor Theory of Value
Kemajuan besar ajaran ekonomi adalah saat Smith
melakukan emansipasi terhadap kedua belenggu kaum merkantilis dan physiokrat. Lebih
dari duaratus tahun para ahli ekonomi mencari sumber kemakmuran. Kaum
merkantilis menemukan sumber kemakmuran pada perdagangan internasional,
sedangkan kaum physiokrat menemukannya pada lebih jauh lagi dan beranggapan
bahwa kemakmuran yang asli didapat dari pengaruh perdagangan terhadap produksi,
pada saat itu hanya ada satu macam produksi yaitu pertanian.
Smith membangun pondasi Petty dan Cantillon
yaitu pengaruh final revolution. Dengan pekerjanya menjadi sumber
dana yang secara orisinil menyetor tiap-tiap negara ‘dengan semua keperluan dan
kebutuhan hidup yang dikonsumsi setiap tahunnya.
Smith tetap berbicara mengenai kemakmuran dalam
pengertian kegunaan objek material, seperti apa yang telah dilakukan oleh
pendahulu-pendahulunya, tetapi dengan membuat hasil dari pekerja secara umum,
dia menunjuk untuk mengadakan penyelidikan kemakmuran sosial daripada secara
teknik.
Kata Smith, kemakmuran sebuah negara akan
bergantung pada dua kondisi, pertama, tingkat produktivitas pekerja dan yang
kedua adalah jumlah kegunaan pekerja, dengan kata lain produktivitas pekerja
terhadap kemakmuran, dimana pekerja dipekerjakan. Faktor pertama mendorong
Smith untuk berdiskusi tentang division of labor, perdagangan, uang
dan distribusi. Faktor kedua meliputi analisis modal.
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah
pekerja yang menjalankan barang di pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai
pekerja ini memunculkan adanya ‘real cost’ teori nilai, teori
nilai ini mengandung pengertian penderitaan pekerja.
‘Real value’ atau ‘natural
value’ dari komoditi yang dipertukarkan diukur dalam kandungan apa
yang diperintahkan kepada pekerja.
Pekerja bukan suatu jumlah homogenitas,
sjak pembedaan tipe pekerja berdasar tingkat hardship an ingenuity. Value menurut
Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value in
exchange. Value in use adalah nilai kegunaan barang
tersebut sedangkan value in exchange adalah nilai tukar dari
barang itu. Pekerja menurut Smith adalah sumber dari value seluruh
komoditi pernyataan ini merupakan kutipan dari salah satu poin pemikiran Ibnu
Khaldun tentang pekerja. Teori tentang pekerja Smith
merupakan penambahan teori Petty dan Cantillon dengan supply dan demand versi
John Locke.
Campur
tangan uang mengubah perkiraan nilai barang tetap jauh dari basis pekerja.
Teori nilai pekerja-nya Smith berubah menjadi teori biaya produksi. Tanah dan
modal muncul menjadi faktor produksi yang dikelola pekerja di satu waktu, di
waktu yang lain pengembalian tanah dan modal digambarkan sebagai deduksi dari produk
pekerja.
§ Division of Labor
Smith memulai analisisnya dengan division
of labor karena dia berharap menemukan dasar transformasi yang tepat
dari bentuk konkret pekerja, yang memproduksi barang yang tepat (berguna),
kepada pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber kemakmuran dalam
bentuk abstrak (nilai pertukaran).
Divisions of labor dijadikan dasar oleh Smith karena
meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah memberikan pengetahuannya mengenai
perhitungan qualitas dan konsekuensi, Smith memproses penyelidikan terhadap
penyebabnya.
Karena division of labor bergantung
pada propensity to exchange, yang Smith hormati sebagai salah satu motiv dasar
dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu point Smith
mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar jika
perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor,
ini tidak benar, paling tidak dalam teori, divisions of labor memerlukan existensi dari private
exchange.
Secara logis didemonstrasikan ketika pada suatu
organisasi sosial tertentu yang menerapkan divisions of labor tanpa
perdagangan. Dalam komunitas ini dapat ditunjukkan keberadaannya. Smith
bersalah karena membuat karakteristik masyarakat pada zamannya untuk segala
zaaman, dia dihormati sebagai manusia biasa dan dibuat kedalam penjelasan dasar
yang universal, fitur dari sosial kontemporer yang dikondisikan scara historis.
Tapi tujuan Smith menjadi propaganda. Dia
menekankan pengaruh dasar pada [roduktivitas untuk mendemonstrasikan bahwa
perdagangan dibebaskan sebagai prasyarat pengembangan kekuatan produktif dan
tidak hanya berguna penuh untuk mengadakan kekuatan produksi.
Smith memproses untuk menanalisis bagaimana
tingkat divisions of labor ditentukan dan disimpulkan
bahwa divisions of labor dibatasi dengan extent pasar.
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions
of labor kuantitas dan kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih
baik. Peningkatan kantitas dan kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga
alasan, yaitu :
§ Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang
Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam
pencapaian kepuasan.
§ Smith juga memperkenalkan Theor of Value yang
berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul
dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange,
measure of value.
§ Smith juga menjelaskan mengenai bimetal
coin sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real
price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang
sebagai harga nominal komoditas.
Divisions of labor yang dikemukakan oleh Smith memunculkan
sifat individualisme dan menjadikan manusia seolah-olah menjadi mesin yang
terprogram terlepas dari adanya efisiensi waktu yang ditimbulkan.
§ Teori Upah
Bahwa
harga natural dihubungkan pada level output merupakan suatu pemikiran yang
tidak dipertimbangkan oleh Smith. Asumsi implicit bahwa yang mendasari
pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari produksi.
Dalam
teorinya tidak ada tempat untuk diminishing returns atau factor substitution.
Sesungguhnya harga natural secara fungsional dihubungkan hanya untuk factor
pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price mengubah dengan
tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan sewa.
Upah
natural dari labor menurut smith terdiri dari produk labor yang sebelum
pemberian tanah dan akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan
pekerjaannya. Dengan kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus
membagi produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah
bentuk kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan
biasanya lebih berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi kebutuhan buruh dan
keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah tidak dapat jatuh
untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk labor mungkin
meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan dipandang oleh
smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan kemanusiaan umumnya.”
Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya dalam proporsi peningkatan
dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar upah.”
Jadi,
munculnya dana upah disusun dari surplus pendapatan dan surplus capital pada
kelebihan dari personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan pendapatan
dan peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu
kemajuan dalam posisi ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang labih tinggi,
Smith mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk masyarakat: “pelayan,
buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang besar dari setiap
masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian terbesar apa
yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk semuanya.
Tidak
ada masyarakat yang dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian terbesar
dari anggota adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan disamping
harus membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan dimakan, dipakai,
dan ditempati dengan baik.
Upah
yang rendah merupakan suatu kondisi simpton yang tidak berubah di bawah
wages-fund, luas seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan dengan
demikian gagal untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang
hubungan antara upah dan pertumbuhan populasi, smith mengatakan bahwa
kemiskinan tidak akan menurunkan pernikahan dan tingkat kelahiran bahkan
stimulasi selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak menyenangkan pada tingkat
kelahiran bayi dan anak.
Suatu
upah tinggi merupakan efek peningkatan kesejahteraan dan menyebabkan
peningkatan populasi :”untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang berlebihan pada
kebutuhan efek dan penyebab kesejahteraan public yang terbesar.”
Dalam
ajaran smith upah tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan produktifitas
labor. Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor adalah tidak
secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya pada orang
minoritas.
Walaupun
Smith mengesahkan upah tinggi dia tidak senang harga tinggi tidak seperti
Physiocras, dia menghubungkan harga rendah dari ketentuan dengan kelebihan dan
kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan kesusahan.
Jika
ketentuan adalah murah dan banyak pekerja mungkin ingin memulai bisnis milik
mereka dan pekerja ingin menyewa lebih banyak labor dengan demand labor
meningkat dan suplai turun, harga labor mungkin naik. Ketika ketentuan adalah
mahal dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian lawan.
Variasi
harga labor mungkin akan menutup variasi ketentuan harga. Kemudian sejak upah
uang ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga wage-goods, fluktuasi
harga wage-goods tidak akan gagal untuk mendesak akibat pada upah uang. Ini
akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi upah uang yang lebih kaku daripada
harga ketentuan.
Seperti
yang telah dicatat ketika harga ketentuan tinggi permintaan labor cenderung
turun sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai oleh harga tinggi
dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek peningkatan demand untuk
labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-goods yang berlaku.
Fluktuasi
harga ketentuan kemudian mempunyai dua efek pada upah yang satu menandai yang
lain. Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian upah pada satu arah, tapi
efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau dalam bagian oleh efek
countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga wage-goods menarik
upah pada arah yang berlawanan.
§ Teori Sewa
Dalam
teori sewanya, Smith bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada yang di
bawah pembayaran sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga monopoli,” suatu
penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “tidak semua proporsi pada apa
yang tuan tanah mungkin letakkan dalam peningkatan tanah atau apa yang dapat
dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani hasilkan untuk diberikan.”
Ketika
smith membicarakan harga komoditas dia memasukan sewa tanah sebagai elemen
biaya dan kemudian sebagai determinan harga produk, tapi dalam chapter secara
khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa tinggi atau rendah
efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith
tidak mengubah bagian ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan
ketidakkonsistenannya. Ini mungkin bahwa dalam teori harga microekonominya dia
mempertimbangkan kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya pengadaan
dalam istilah oportunitas alternative, sedangkan dalam teori makroekonomi dari
disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang sebagai perolehan
bukan kegunaan alternative.
Sewa,
lebih lanjutnya diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang bermacam-macam
dengan kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan tranportasi akan
cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori perkembangan
ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn peningktan pemerataan
pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan
pendapatan nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam dividion of labor
dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur. Peningkatan spesialisasi
dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan lebih rendah harga
manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan
pemerataan kelas tuan tanah dalam pendapatan nasional kemudian mencerminkan
kemajuan perdagangan dari sector agrikultur. Dalam teori Ricardian, factor
strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan tidak banyak meningkatkn
produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing return untuk tanah yang
meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian memajukan perdagangan sector
agrikultur dari perekonomian dan peningkatan pemerataan ini dari peningkatan
nasional.
Deliarnov. 1997. Perkembangan
Pemikiran Ekonomi.Jakarta : PT.RajaGrafindo
Persada.Skousen
Mark. 2005. Sang Maestro
“Teori Ekonomi Modern”. Jakarta :
Prenada.
http://budirich.wordpress.com