KONTRIBUSI PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM
PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
Mendengar kata-kata ini mengingatkan
kita kepada seorang pemikir besar yaitu seorang filsuf yang bernama john adam
smith yang sering dipanggil adam smith. John adam smith lahir di kirkcaldy,
skotlandia 5 juni. ”. Adam Smith
juga punya nama biasa. Nama pertamanya diambil dari Bible, Adam, yang berarti
”dari banyak”, dan nama belakangnya, Smith, berarti ’orang yang bekerja’. Smith
nama keluarga yang paling umum di Great Britain. Bahkan, ayah Adam Smith juga
bernama Adam Smith. Demikian pula dengan sepupunya Dia adalah seorang filsuf berkebangsaan skotlandia
yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.
PANDANGAN ADAM SMITH TERHADAP ILMU EKONOMI
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi
”Laissez-Faire” yang megumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya
akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa
dikendalikan oleh perkumpulan dan atau negara. Teori ini sampai pada
proto-industrirelisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi
daerah perdagangan bebas membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dan adam
smith memandang pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian
akan tumbuh dan berkembang jika mekanisme pasar berjalan baik dan sempurna.
Syarat yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan
spesialisasi yang kontrol malalui mekanisme pasar.
Pemikiran
Smith memberi kejelasan pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan
An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.
·
Individualisme dan Kebebasan
Adam Smith
pertama kali menulis buku yang berjudul The
Theory of Moral Sentiments pada tahun 1759. dalam bukunya ini Smith
meyakinkan pembacanya bahwa setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai warga
masarakat, dan tidak menyukai hidup ang individualistik dan mementingkan diri
sendiri.
- Laissez-faire Principles
Di dalam
bukunya Smith yang berjudul Wealth of
Nations, prinsip Laissez faire
menjadi dasar dari sistem ajaran dan menjadi pelabuhan bagi
filsuf-filsuf luar negeri yang membentuk suatu bagian esensial. Prinsip Laissez faire, persaingan, dan teori
nilai pekerja adalah fitur berharga yang diajarkan dari sekolah ekonomi
beraliran klasik, yang secara esensial dibangun oleh Smith serta Malthus,
Ricardo, dan Mill. Prinsip Laissez
faire merupakan pondasi bagi sistem ekonomi klasik.
·
Division of Labor
Smith
menjelaskan bahwa dengan divisions of labor kuantitas dan
kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik. Peningkatan kantitas dan
kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga alasan, yaitu :
- Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
- Smith juga memperkenalkan Theor of Value yang berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of value.
Smith juga menjelaskan mengenai bimetal coin
sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real price dengan
prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang sebagai harga
nominal komoditas.
"Pokok Pikiran The Wealth of Nations"
Kutipan tersebut di atas diambil dari
The Wealth of Nations,
1776, ketika membahas arti serakah dan adanya keinginan untuk
mendapatkan laba dalam jangka panjang. Pada dasarnya, The Wealth of Nations memiliki
empat pokok bahasan penting yaitu hakikat bahwa manusia itu serakah, mekanisme
pasar bebas, teori nilai suatu barang, teori pembagian kerja dan teori
ekumulasi kapital.
1. Hakikat Manusia Serakah.
2.
Mekanisme Pasar Bebas.
3. Teori Nilai.
4. Teori
Pembagian Kerja.
5. Teori
Akumulasi Kapital.
Teori Keunggulan Mutlak/ Absolute Adam smith.
Menurutnya, suatu
negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara
tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara
lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit
pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi
keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara
keduanya bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan
keris.
Teori
absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok
antara lain:
· Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
saja.
· Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
· Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
· Biaya transpor ditiadakan.
Keuntungan
dari Pemikiran Klasik (Adam Smith)
Teori
klasiknya memiliki pandangan-pandangan baru yang pada masanya merupakan tahap
awal revolusi industry. Pembahasannya terentang dari teori ongkos produksi,
upah, laba, sewa serta teorim pembangunan yang turut memperhitungkan nilai
pembagian kerja dan akumulasi modal. Selain itu juga dari teori
keunggulan mutlak dan perdagangan bebas, bebarapa Negara mendapatkan keuntungan
sendiri saat menerapkan teori tersebut.
Sumber:
http://catatanpamong.blogspot.com/2013/11/adam-smith-kontribusi-pemikirannya.html
http://hasdiansa040411.blogspot.com/2011/05/pokok-pikiran-wealth-of-nations.html
http://tututcahyanti.blogspot.com/2016/03/pemikiran-klasik-adam-smith.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar