Minggu, 01 Juli 2018

KONTRIBUSI PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI


KONTRIBUSI PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM PERKEMBANGAN  ILMU EKONOMI

Mendengar kata-kata ini mengingatkan kita kepada seorang pemikir besar yaitu seorang filsuf yang bernama john adam smith yang sering dipanggil adam smith. John adam smith lahir di kirkcaldy, skotlandia 5 juni. ”. Adam Smith juga punya nama biasa. Nama pertamanya diambil dari Bible, Adam, yang berarti ”dari banyak”, dan nama belakangnya, Smith, berarti ’orang yang bekerja’. Smith nama keluarga yang paling umum di Great Britain. Bahkan, ayah Adam Smith juga bernama Adam Smith. Demikian pula dengan sepupunya Dia adalah seorang filsuf berkebangsaan skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.

PANDANGAN ADAM SMITH TERHADAP ILMU EKONOMI
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi ”Laissez-Faire” yang megumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan atau negara. Teori ini sampai pada  proto-industrirelisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dan adam smith memandang pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika mekanisme pasar berjalan baik dan sempurna. Syarat yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan spesialisasi yang kontrol malalui mekanisme pasar.
Pemikiran Smith memberi kejelasan pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) merupakan hasil pemikirannya.
·         Individualisme dan Kebebasan
Adam Smith pertama kali menulis buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments pada tahun 1759. dalam bukunya ini Smith meyakinkan pembacanya bahwa setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai warga masarakat, dan tidak menyukai hidup ang individualistik dan mementingkan diri sendiri.
  • Laissez-faire Principles
Di dalam bukunya Smith yang berjudul Wealth of Nations, prinsip Laissez faire menjadi dasar dari sistem ajaran dan menjadi pelabuhan bagi filsuf-filsuf luar negeri yang membentuk suatu bagian esensial. Prinsip Laissez faire, persaingan, dan teori nilai pekerja adalah fitur berharga yang diajarkan dari sekolah ekonomi beraliran klasik, yang secara esensial dibangun oleh Smith serta Malthus, Ricardo, dan Mill. Prinsip Laissez faire merupakan pondasi bagi sistem ekonomi klasik.

·         Division of Labor
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions of labor kuantitas dan kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik. Peningkatan kantitas dan kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga alasan, yaitu :
  1. Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
  2. Smith juga memperkenalkan Theor of Value yang berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of value.
Smith juga menjelaskan mengenai bimetal coin sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang sebagai harga nominal komoditas.
"Pokok Pikiran The Wealth of Nations"
Kutipan tersebut di atas diambil dari  The Wealth of Nations, 1776, ketika membahas arti serakah dan adanya keinginan untuk mendapatkan laba dalam jangka panjang. Pada dasarnya,  The Wealth of Nations memiliki empat pokok bahasan penting yaitu hakikat bahwa manusia itu serakah, mekanisme pasar bebas, teori nilai suatu barang, teori pembagian kerja dan teori ekumulasi kapital.

1.  Hakikat Manusia Serakah.
2.  Mekanisme Pasar Bebas.
3.  Teori Nilai.
4.  Teori Pembagian Kerja.
5.  Teori Akumulasi Kapital.

Teori Keunggulan Mutlak/ Absolute Adam smith.
Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris.
Teori absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain:
        ·  Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
        ·  Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
        ·  Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
        ·  Biaya transpor ditiadakan.

Keuntungan dari Pemikiran Klasik (Adam Smith)
Teori klasiknya memiliki pandangan-pandangan baru yang pada masanya merupakan tahap awal revolusi industry. Pembahasannya terentang dari teori ongkos produksi, upah, laba, sewa serta teorim pembangunan yang turut memperhitungkan nilai pembagian kerja dan akumulasi modal.  Selain itu juga dari teori keunggulan mutlak dan perdagangan bebas, bebarapa Negara mendapatkan keuntungan sendiri saat menerapkan teori tersebut.

Sumber:
http://catatanpamong.blogspot.com/2013/11/adam-smith-kontribusi-pemikirannya.html
http://hasdiansa040411.blogspot.com/2011/05/pokok-pikiran-wealth-of-nations.html
http://tututcahyanti.blogspot.com/2016/03/pemikiran-klasik-adam-smith.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar