Sabtu, 30 Juni 2018


KONTRIBUSI PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM MEMBANGUN ILMU EKONOMI

Meskipun pemikiran e konomi telah mulai ditemukan sejak zaman Plato, pengakuan terhadap ekonomi sebagai cabang ilmu baru terjadi pada abad ke-XVIII, yaitu setelah kemunculan Adam Smith. Lahir pada tahun 1723 di Kirkaldy, Skotlandia, Adam Smith merupakan Guru Besar di Universitas Glasgow. Tahun 1759, Adam Smith menulis buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments. Buku ini membahas persoalan ekonomi dengan menghubungkannya dengan masalah moral di mana simpati merupakan kekuatan dibalik makmurnya suatu masyarakat. Manusia akan didorong oleh bentuk kedermawanan dalam memotivasi dirinya. Dalam buku ini terkandung dua hal penting yakni pertama, beberapa orang berpikir bahwa kriteria yang baik dan yang buruk adalah kesesuaian dengan hukum, dan hukum ditentukan oleh penguasa. Untuk itu, kriteria yang baik dan yang buruk adalah milik penguasa. Kedua, bahwa prinsip-prinsip moral dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan universal.

Selanjutnya, pada tahun 1776, Adam Smith mempublikasikan bukunya yang berjudul The Wealth of Nations. Pembahasan ekonomi Smith pada buku ini lebih banyak bersifat mikro.  Menguraikan tentang persoalan pembentukan harga, serta membahas persoalan pembangunan dan kebijakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan mikro. Dasar falsafah tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam dunia nyata (the order of things according to natural law). Pembagian kegiatan dan spesialisasi, teori tentang nilai dan harga barang, pembagian hasil produksi di antara faktor produksi, tenaga kerja (upah), tanah (sewa tanah), modal (bunga), pengelolaan usaha (laba). Kebebasan individu dan kemandiriannya akan membawa keserasian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat laizzez fair dan laizzez fasser. Smith banyak meramu dan mensintesiskan tulisan-tulisan dari tokoh merkantilis dan fisiokrat yang berkembang pada abad ke-XVII, karena itulah pemikiran Adam Smith ini dikenal juga sebagai pemikiran ekonomi klasik. Buku ini kemudian dianggap sebagai pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi, dan Adam Smith pun diberi gelar Bapak Ilmu Ekonomi.

Aliran klasik yang dipelopori oleh Adam Smith membahas mengenai beberapa hal seperti
·         Kepentingan pribadi (self interest) yang merupakan kekuatan pengendali perekonomian. Semua proses yang dijalankan akan menuju kearah kemakmuran bangsa, seolah-olah setiap individu didorong oleh tangan gaib (the invisible hand) yang mendorong mereka maju. Kebebasan setiap orang untuk mengejar kepentingannya dirinya demi sebuah keuntungan. Hal ini bersifat kodrati dan tidak melanggar prinsip keadilan. Setiap individu berusaha untuk menggunakan modalnya sehingga diperoleh hasil yang setinggi-tingginya. Dia pada umumnya tiaklah bermaksud untuk menunjang kepentingan umum dengan perbuatannya itu, dan pula ia tidak tahu sampai seberapa jauhkan penunjangnya itu. Ia berbuat itu hanyalah untuk kepentingan sendiri, hanya untuk keuntungannya sendiri. Didalam hal ini ia dibimbing oleh suatu “Tangan Gaib” untuk mencapai sesuatu yang menjadi tujuan utamanya. Dengan mengejar kepentinga pribadi seperti itu, ia akan mendorong kemajuan masyarakat dengan dorongan yang seringkali bahkan lebih efektif daripada kalau ia memang sengaja melakukannya.
·         Tujuan utama menegakkan ilmu ekonomi adalah pembangunan masyarakat melalui pembangunan ekonomi. Kaum kapitalis berpendapat bahwa kaum pemilik modal (capital) adalah tokoh sentral dalam pembangunan ekonomi. Jika para pemilik modal (kaum kapital) dibebaskan berusaha maka usahanya itu dengan sendirinya akan memberi manfaat ke pada masyarakat sekitarnya.13 Buah pikiran Maltus (pengikut Adam Smith) berkembang kemana-mana, terutama di Amerika Serikat. Amerika Serikat menggunakan metode pembangunan ekonomi liberal ciptaan Adam Smith menurut resep Maltus. Para pemilik modal berlomba-lomba mendirikan perusahaan mempekerjakan masyarakat banyak pada akhirnya negeri ini mengalami kemakmuran.
·         Menentang setiap bentuk campur tangan pemerintah dalam industri dan perniagaan. Model pemikiran Adam Smith ini disebut Laissez Faire yang berasal dari bahasa Perancis, digunakan pertama kali oleh para fisiokrat di abad ke 18 sebagai bentuk perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan. Laissez-faire menjadi sinonim untuk ekonomi  pasar bebas yang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19. Secara umum, istilah Laissez Faire dimengerti sebagai sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Adam Smith memandang produksi dan perdagangan sebagai kunci untuk membuka kemakmuran. Agar produksi dan perdagangan maksimal dan menghasilkan kekayaan universal, Smith menganjurkan pemerintah memberikan kebebasan ekonomi kepada rakyat dalam bingkai perdagangan bebas baik dalam ruang lingkup domestik maupun internasional.
·         Pada hakekatnya perilaku manusia mempunyai enam motif. Keenam motif itu antara lain: cinta diri sendiri (self-love), simpati, keinginan untuk merdeka, mempunyai sopan santun, senang bekerja dan cenderung untuk saling menukar, barter dengan barang-barang lain. Dengan dasar dan motif ini manusia bebas mempertimbangkan dan memperoleh apa yang dia rasa patut untuk kepentingan dirinya.
·         Pertukaran akan mendatangkan kepuasan serentak bagi dua individu. Setiap orang menghasilkan sesuatu yang dapat menguntungkan dirinya dan dipertukarkan dengan orang lain. Ini berarti, pembuatan barang atau jasa telah mempertimbangkan kepentingan orang lain. Smith tidak hanya melihat sektor pertanian sebagai sektor yang produktif, tetapi mempelajari lebih luas hubungan perdagangan, industri dengan pertanian. Dengan mendorong investasi ke sektor industri akan mengembangkan sektor pertanian dan menimbulkan kegiatan pertukaran. Ini berarti memajukan perdagangan.
·         Kekayaan suatu bangsa tergantung pada: pertama, tingkat produktivitas tenaga kerja dan kedua, jumlah penggunaan tenaga kerja, yakni tenaga kerja produktif yang terpakai. Smith memulai pembahasan pembagian kerja karena hal ini menyangkut dasar terjadinya transformasi dari bentuk tenaga kerja yang konkrit dan produktif yang menghasilkan barang-barang (nilai guna) menjadikan tenaga kerja sebagai suatu unsur sosial. Secara abstrak, inilah yang menjadi sumber kekayaan (nilai tukar). Pembagian kerja adalah dasar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
·         Dalam pembagian kerja, Smith menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja akan lebih maksimal apabila dilakukan pembagian kerja (division of labor). Artinya, pembagian melalui spesialisasi perorangan yang melakukan produksi akan menghasilkan output yang lebih baik dan lebih efisien. Smith juga menjelaskan dengan menggunakan teknologi-teknologi baru dalam sistem produksi akan meningkatkan hasil produksi pula. Maka dari itu, Smith percaya pada kekuatan investasi dalam pembelian atau penggunaan teknologi.
·         Pada ekonomi yang lebih modern, telah terjadi akumulasi modal dan lahan dimiliki tuan lahan, sedangkan pemilik modal mendapat laba. Dengan demikian terjadi pergeseran arti teori nilai. Dengan demikian, nilai nyata suatu barang sama dengan ongkos produksi. Jadi, sumber nilai bukan hanya tenaga kerja, tetapi juga lahan dan pemilik modal.
·         Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien.

Sumber:
Deliarnov, 2010. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta:Rajawali Pers.
Skousen, Mark, 2007. Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta:Prenada Media.
Dahar, Rustam, 2012. Teori Invisible Hand Adam Smith dalam Perspektif Ekonomi Islam. Economica, Vol 2, Edisi 2, hlm. 57-70.
http://tututcahyanti.blogspot.com/2016/03/pemikiran-klasik-adam-smith.html.

Oleh: Yeni Ariani (EA1610884) Kelas Akuntansi Sore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar